Jumat, 26 Oktober 2018, Penampilan kecak dari puluhan siswa SMAN Bali Mandara menyambut kedatangan tiga orang tim assesor Tri Hita Karana (THK) Award di sekolah setempat. Penampilan tari ini menjadi bagian pembuka rangkaian acara kegiatan penilaian yang akan dilakukan tim assesor terkait penerapan Tri Hita Karana di sekolah ini. Tiga aspek yang menjadi fokus penilaian meliputi keselarasan hubungan dan pola keseimbangan hidup antara manusia dengan pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan atau yang sering disebut parhyangan, pawongan dan pelemahan.

Acara pembukaan dilaksanankan di Hall SMAN Bali Mandara dengan dihadiri pula undangan, seperti KUPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali, perwakilan camat Kubutambahan, Sulinggih, Kelian Banjar, Babinsa, Komite, Kepala Sekolah luar, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, kepala SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta, mengungkapkan bahwa penerapan Tri Hita Karana dalam bentuk tiga keselarasan hubungan tersebut telah dilaksanakan di sekolah ini sejak awal berdirinya sekolah tahun 2011. Dari hari ke hari hal yang menjadi filosofi hidup masyarakat Bali tersebut terus ditingkatkan penerapannya. Terbukti, sejak mengikuti kegiatan Tri Hita Karana Award mulai tahun 2015, SMAN Bali Mandara telah berhasil mengawali dengan memperoleh emas. Hal ini pun terus berlanjut dan meningkat di tahun-tahun berikutnya yang secara berturut-turut menerima emerald. Sementara itu, Ketua Tim Penilai, Made Wijaya Kusuma, mengapresiasi sambutan yang diberikan oleh warga SMAN Bali Mandara dengan semangat dan kreativitasnya. Mantan General Manajer di hotel ini bercerita tentang latar belakang anugrah Tri Hita Karana ini yang pada awalnya hanya menyasar hotel-hotel di Bali karena banyaknya industri pariwisata tersebut yang sering membuang limbah tanpa kesadaran terhadap nilai Tri Hita Karana. Harapan agar bersama-sama membangun Bali dengan konsep ini juga menjadi dasar Tri Hita Karana Award tidak hanya menyasar hotel saja saat ini. “Indikator kedamaian hidup di Bali sangat berdasarkan filosofi Tri Hita Karana,” ungkapnya.

Selepas acara pembukaan, tim penilai dan tamu undangan mengelilingi sekolah untuk melihat pameran yang ditampilkan siswa. Hampir semua pameran yang disuguhkan menjadi daya tarik tersendiri bagi penilai dan tamu undangan. Kegiatan puncak pemeriksaan berkas dan bukti fisik layaknya akreditasi sekolah dilaksanakan di ruang confrence dengan masing-masing penguji bertanggung jawab memeriksa satu aspek Tri Hita Karana. Selanjutnya, acara diakhiri dengen review penilaian yang kembali dilaksanakan di Hall SMAN Bali Mandara.