Setelah sebelumnya dikenal dengan adanya “Sekolah Rujukan,” kini Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud) membuat program baru dalam usaha peningkatan mutu pendidikan secara merata yang disebut “Sekolah Zonasi (SMA Zonasi).” Bersyukur, SMA Negeri Bali Mandara kembali mendapat kehormatan untuk menyandang nama “SMA Zonasi” setelah sebelumnya juga menjadi sekolah rujukan. Dalam rangka menyampaikan program SMA Zonasi sebagai realisasi bantuan pemerintah, SMA Negeri Bali Mandara melaksanakan Rapat Sosialisasi SMA Zonasi pada Sabtu, 10 Agustus 2019 di TRRC Sekolah. Hadir sebagai undangan adalah beberapa sekolah imbas, yaitu SMAN 1 Tejakula, SMAN 2 Tejakula, SMA Satu Atap tejakula, SMA Sidi Karya, dan SMA Taruna Mandara.

Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri Bali Mandara, I Nyoman Darta, mengungkapkan bahwa SMA Zonasi merupakan SMA yang telah memiliki beberapa kriteria yang ditetapkan meliputi memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang baik, memiliki akreditasi A, siap melaksanakan kebijakan kemendikbud, dan yang terpenting punya ketulusan dan keiklasan dalam berbagi. Beberapa kegiatan telah disusun oleh tim agar sekolah sasaran turut serta mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah asalnya. Dia berharap setelah mengikuti kegiatan-kegiatan SMA Zonasi, sekolah yang menjadi peserta dapat langsung menerapkan di sekolah masing-masing. Karena, keberhasilan program ini indikatornya adalah berhasilnya pengimbasan bagi sekolah peserta. Ia pun mengingatkan bahwa apapun programnya yang terpenting adalah pelaksanaan yang baik. “Walaupun program yang dibuat (di sekolah imbas nantinya) sederhana, yang terpenting adalah sistemnya harus dibuat bagus dulu,” uangkapnya.

Nantinya setelah mengikuti sosialisasi ini, sekolah-sekolah imbas akan diundang kembali ke SMAN Bali Mandara untuk melaksanakan berbagai kegiatan SMA Zonasi yang sudah dirancang dan disepakati. Kegiatan ini pun tidak hanya menyasar para guru, tetapi juga para siswa di sekolah imbas.