Keterbatasan bukan halangan untuk dapat menggapai sebuah mimpi. Hal ini tentu cocok disematkan kepada tiga siswa SMA Negeri Bali Mandara yang mampu mengenyam pendidikan hingga ke Amerika Serikat walaupun mereka berasal dari keluarga miskin. Ketiga siswa tersebut, yaitu Ni Putu Sukma Aryanti, I Made Widy Yudiatmika, dan Ni Komang Melya Lestari, mendapatkan beasiswa melalui program YES (Youth Exchange and Study) untuk belajar selama satu tahun di luar negeri.
Kepala SMA Negeri Bali Mandara, Drs. I Nyoman Darta, pada Selasa (21/9) menginformasikan bahwa ketiga siswa ini lolos melalui seleksi yang sangat ketat oleh Bina Antarbudaya Chapter Denpasar. Mereka bersama tiga siswa lainnya di Bali, lolos mengikuti mengikuti program YES, sedangkan ada dua siswa lainnya di Bali akan mengikuti program AFS (American Field Service). Program YES adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh AS kepada siswa SMA/Sederajat. Selama program berlangsung, peserta akan tinggal dengan keluarga AS dan bersekolah di SMA setempat. Sementara itu AFS tak jauh beda dengan YES, hanya saja bernaung di bawah AFS Intercultural Programs, yakni organisasi pertukaran antarbudaya terbesar di dunia yang beroperasi di lebih dari 60 negara di lima benua.
Kini, ketiga siswa SMA Negeri Bali Mandara tersebut sudah mulai mengikuti pembelajaran di sekolah mereka masing-masing di negara AS. Ni Putu Sukma Aryanti, siswa kelas XII yang orang tuanya hanya sebagai penjual gas keliling di salah satu desa di Tabanan ini sudah berangkat tanggal 9 Agustus 2016 mendahului kedua temannya karena lebih awal mendapat orang tua asuh di Amerika tepatnya di daerah Montana. Ia berkesempatan belajar di Whitefish High School. Temannya, I Made Widi Yudiatmika berangkat tanggal 23 Agustus 2016 mendapat tempat belajar di Benson Polytecnic High School daerah Oregon. Sedangkan Ni Komang Melya Lestari mendapat tempat belajar di daerah Indianapolis di Ben Davis High School.
Lama masa program ini satu tahun, sehingga ketiga siswa tersebut akan kembali ke Indonesia tahun 2017 mendatang. “Tahun lalu siswa kita atas nama Ari Widiastuti juga lolos dan mengikuti pertukaran pelajar di Amerika selama satu tahun dan baru kembali beberapa bulan lalu,“ imbuh Darta.
