Deretan siswa yang mengenakan baret biru di kepalanya duduk teratur di aula SMA Negeri Bali Mandara. Buku, pulpen, dan pendengaran telah mereka persiapkan dengan matang.Selasa (19/01), langkah kaki I Nyoman Darta terasa ringan memijaki aula. Dengan ditemani beberapa orang berkulit putih senantiasa mengikuti langkah kaki kepala SMA Negeri Bali Mandara tersebut. Mereka adalah sejumlah profesor yang datang dari MUM (Maharsi University of Management).

Keheningan menyelimuti aula SMA Negeri Bali Mandara ketika Professor William Gollsteen mengawali sambutannya siang itu. Professor yang mengajar di Maharsi University of Management itu bercerita tentang tentang TM atau Transendental Meditation. Dosen yang menyenangi banyak hal tentang kesadaran jiwa dan meditasi ini berujar lantang bahwa segala sesuatu yang manusia pikirkan, tanyakan, dan kehendaki, semuanya berasal dari dalam diri. Layaknya air yang tenang, pikiran yang bisa berpikir pun hanya ketika dalam keadaan tenang. “Everything in your life is from your life” ucapnya singkat kepada semua orang di depannya.Tidak hanya kedatangan Professor William, MUM juga mengantarkan dua orang lainnya yang berasal dari universitas itu sendiri. Mr. Tim, seorang pria baya berdarah India yang menjadi salah satu professor di MUM dalam bidang pertanian, selain itu salah satu pria lainnya adalah seorang pria muda dari Australia, pria ini tidak asing lagi dengan SMA Negeri Bali Mandara karena kedatangannya ini merupakan kedatangan yang ketiga kalinya. “If I could stay here, I will stay and be a student in this school” ucapnya dengan penuh harapan.Selain berkunjung ke SMA Negeri Bali Mandara, ketiga bule tersebut juga berkunjung ke SMK Negeri Bali Mandara. Tidak hanya berbicara di depan siswa, namun salah satu professornya yaitu Mr. Tim, bersedia menunjukkan cara bertani yang efisien dan mempraktikkannya langsung di hadapan beberapa siswa, staf, dan guru Bali Academy. Kegiatan yang dilakukan Mr. Tim di SMK adalah menjelaskan beberapa tanaman liar yang ternyata dapat dimanfaatkan dan memberikan dampak baik bagi tubuh. “This is a smart farm because you just need to plant your tomato, cassava, and the other plant in this area without something else. This is not wasting time and you will get concept do less get more” jelasnya di sela-sela bertanamnya.

[Best_Wordpress_Gallery id=”1″ gal_title=”Maharsi University of Management”]