Seiring dengan bertambahnya umur yang kian semakin menua tak membuat semangat penghuninya surut untuk terus memberikan prestasi-prestasi gemilang. Prestasi-prestasi gemilang tersebut dapat membawa nama baik masuk ke kalangan masyarakat luas yang membuat sekolah menjadi semakin dikenal.
Juara 1 dan 2 berhasil diraih oleh tim napak tilas SMA Negeri Bali Mandara pada lomba yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten Buleleng dalam rangka memperingati hari ulang tahun Singaraja yang ke-412. Prestasi non-akademik yang diraih oleh siswa-siswa pilihan dari seluruh kabupaten di Bali ini dapat dikatakan cukup membanggakan karena dapat mengalahkan 40 peserta lainnya yang tidak hanya dari kalangan pelajar namun juga dari kalangan umum seperti mapala.
Hasil yang mereka raih tentu saja tidak lepas dari usaha yang dipersiapkan “kami sudah mempersiapkan perlombaan ini dari dua minggu sebelum lomba dimulai” ujar Reta Adnyana salah satu peserta dari tim 1 SMA negeri Bali Mandara. Persiapan yang mereka lakukan yakni melakukan jogging selama 30 menit tiap paginya. Selain itu mereka juga mempersiapkan strategi yang matang lantaran lomba dilakukan dengan menyusuri jurang serta hutan. Dalam hal ini kegiatan fisik yang setiap hari dilakukan oleh siswa-siswi SMA Negeri Bali Mandara dapat dirasakan hasilnya “karena udah biasa dengan kegiatan fisik, jadinya kami tdak terlalu capek pada saat berjalan jauh”.
Rute yang seharusnya dilewati selama 6 jam berhasil mereka tempuh hanya dalam waktu 3 jam saja. Namun banyak kendala yang mereka hadapi di jalan saat menyusuri rute seperti banyak akar pohon yang dapat menghambat perjalanan. “kami harus sangat berhati-hati pada saat melewati hutan, karena jika salah langkah kami bisa jatuh ke jurang yang ada di kanan kiri jalan” tutur Eka Sedana mengingat ekstrimnya rute yang mereka lewati.
Buda Arimbawa yang juga merupakan tim dari SMA Negeri Bali Mandara mengaku bahwa ia dan kawan-kawannya mendapat manfaat lebih dari lomba ini. “Lomba ini tidak hanya melatih kecepatan kami dalam mencari tanda jejak namun juga melatih kerja sama dan kreatifitas kami” ungkapnya. Tidak hanya dinilai dari kecepatan, namun pada garis finish mereka harus membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan yang mereka dapatkan selama perjalanan. Tim satu yang terdiri dari I Made Semara Reta Adnyana, Gede Eka Sedana, I Putu Yuda Yana, I Putu Ari Andana dan I Gusti Made Andrian Sumantri membuat sebuah bingkai foto berhasil meraih juara 1 serta tim dua yakni I Nyoman Buda Arimbawa, Dwi Gian Netha Putra, Kadek Surya Wijaya, Bagus Haryanto dan I Ketut Febri Sukada Wiguna membuat sebuah lampion menggaet juara 2.
Perlombaan tambahan yang dapat melatih kepedulian peserta terhadap lingkungan yakni mengumpulkan sampah plastik. Peserta yang berhasil mengumpulkan sampah plastik terbanyak akan mendapat uang tunai sebesar 500.000 rupiah. Namun tim SMA Negeri Bali Mandara belum beruntung pada ajang ini.
“Harapan saya perlombaan seperti ini bisa rutin dilaksanakan tiap tahunnya, dengan persiapan panitia yang lebih matang dari sekarang agar keselamatan peserta bisa lebih terjaga” ucap Buda Arimbawa mengakhiri wawancara siang itu. (jey)