IMG-20161007-WA0004Catatan prestasi membanggakan diraih oleh tim peneliti SMA Negeri Bali Mandara dalam Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI) 2016.  Mewakili Propinsi Bali, SMA  Negeri Bali Mandara berhasil meraih dua medali Emas pada OPSI yang diselenggarakan di Jakarta Utara pada 2─7 Oktober 2016. Bersaing ketat melawan 101 naskah terbaik se-Indonesia yang lolos menjadi finalis pada OPSI tahun ini, dua tim perwakilan dari SMA Negeri Bali Mandara sukses menjadi yang terbaik pada dua bidang dari tiga kategori yang dilombakan. Dua bidang tersebut, yaitu dalam bidang Matematika dan Rekayasa serta bidang Sains dan Teknologi. Raihan dua emas ini sekaligus mengantarkan SMA Negeri Bali Mandara sebagai juara umum pada OPSI 2016.  

Wayan Madiya,S.Pd., M.Pd, selaku pembina dalam lomba ini mengungkapkan tim yang berhasil menyumbangkan medali ini sudah dipersiapkan sejak April lalu. “Tim ini merupakan kolaborasi antara anak-anak yang ikut ekstrakurikuler Elektro dan KIR,” ungkapnya. Diaukinya Yogyakarta merupakan saingan terberat dalam OPSI tahun ini, termasuk pada tahun-tahun sebelumnya. Ia pun berkeyakinan karya yang diangkat tim dari SMAN Bali Mandara sesuai dengan fokus penilaian OPSI 2016, yaitu berupa produk yang bisa dimanfaatkan langsung masyarakat menjadi penyebab utama diraihnya medali tersebut.

Madiya menginformasikan medali emas pertama dipersembahkan oleh Made Radika Prasanta dan Bagus Putu Satria Suarima Putra, lewat karya yang berjudul “Inovasi Digital Smart Pshycrometer.” Karya ini  merupakan alat yang dapat memberikan prediksi dan informasi cuaca lokal khususnya bagi petani untuk dapat memanajemen lahan pertanian dan pola tanam. Ia pun menjelaskan cara kerja alat ini dengan memanfaatkan dua sensor LM35 dimana satu sensor mengukur derajat kering (dry bulb) dan satu sensor lagi derajat basah (wet bulb). “Dua data yang diperoleh itu diproses dalam mikrokontroler Arduino AT mega 2560 untuk menentukan output berupa derajat kelembaban, prediksi terjadinya hujan, prediksi kekeringan, perhitungan ketinggian awan, dan berbagai parameter lain,” ujar Madiya. Ditambahkannya, sebelum dilombakan, karya ini sudah menarik minat Subak Sidayu, Desa Pekraman Penarukan, Buleleng, saat diperkenalkan langsung beberapa hari lalu. Selain itu, karya ini juga sempat meraih juara pada lomba Agritech Scientific Competition 2016 yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Lebih lanjut, Madiya menginformasikan bahwa medali emas kedua dipersembahkan Muhammad Ali Wafa dan Kadek Aprilia Dewi, lewat karya yang berjudul “Sport Banget: Smart Portable Balinese Gamelan Tutorial.”  Karya ini memberikan tutorial untuk mempermudah bagi siapa pun yang ingin belajar gamelan Tradisional Bali.  Harapannya, karya ini dapat membantu melestarikan kearifan seni dan kebudayaan Bali dalam hal penguasaan teknik megambel berbantuan teknologi portable sehingga seni dan budaya Bali tetap ajeg.

Kepala SMA Negeri Bali Mandara, Drs. I Nyoman Darta, M.Pd., menginformasikan tradisi penelitian di SMA Negeri Bali Mandara kini mulai kuat sejak dicetuskan adanya Dewan Riset. Dewan ini terdiri atas para guru antar disiplin ilmu yang memfasilitasi siswa dalam membuat penelitian dalam berbagai bidang. Darta pun berharap ke depan dari siswanya muncul lebih banyak lagi insan pemikir cerdas dan kreatif dalam menciptakan karya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Semoga hasil ini lebih menggelorakan semangat meneliti di kalangan peserta didik,” tutupnya.

IMG-20161006-WA0003

IMG-20161007-WA0005

IMG-20161007-WA0002