Prestrasi yang membanggakan kembali diraih oleh para siswa SMA Negeri Bali Mandara. Setelah melalui rangkaian proses kompetisi panjang pada ajang bergengsi Fiksi (Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia) yang dilaksanakan oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kemendikbud, 3 ide inovasi kewirausahaan siswa SMA Negeri Bali Mandara berhasil membawa pulang medali. Para siswa ini menyumbangkan dua medali perak dan satu medali perunggu pada bidang dan kategori yang berbeda.

Raihan medali perak pertama diperoleh oleh siswa binaan I Wayan Madiya S.Pd.,M.Pd. yaitu Luh Anggreni dan Ni Putu Mirah Marcelinda Angelita Putri. Para siswi SMA Negeri Bali Mandara ini menciptakan sebuah inovasi lilin aromatherapy berbahan dasar limbah minyak jelantah. Inovasi yang ditawarkan oleh siswi tersebut berjudul “Soft Candle: Eco-Friendly Candle Aromatherapy dari Minyak Jelantah.” Inovasi ini hadir sebagai upaya dalam mengurangi limbah minyak jelantah hasil dari aktivitas memasak yang turut berpengaruh terhadap lingkungan beserta ekosistem di sekitarnya. Pengolahan kembali minyak jelantah menjadi produk yang bernilai tambah dan ekonomis ini mampu dijadikan sebagai solusi cerdas dalam mengurangi limbah. Lilin aromaterapi merupakah terobosan baru dari generasi muda yang dibuat sebagai pengobatan alternatif dari aromaterapi. Aroma wewangian dari minyak esensial merangsang sistem saraf dan limbik hidung yang berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan kefokusan. Selain itu, produk tersebut juga bisa digunakan sebagai hiasan ruangan untuk menambah nilai estetika pada ruangan. Dengan adanya inovasi produk ini, diharapkan mampu mengembangkan jiwa kewirusahaan generasi muda dalam mengembangkan produk fungsional dari limbah yang bernilai komersial di kalangan masyarakat.

Medali perak kedua diraih oleh siswa binaan Kadek Yuli Artama, ST., M.Pd., yaitu Ni Luh Alia Wati dan Ayu Eka Yuliantari. Mereka mengangkat sebuah ide dengan membuat sebuah produk yang bernama TIECABA (Tas Inovatif Kombinasi Ecoprint dan Anyaman Bambu). Teknik ecoprint  merupakan bagian dari ecodyeing (pewarnaan alami) pada berbagai media, baik berupa kain, kertas, maupun kulit. Bahan yang digunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan (akar, batang, daun, dan bunga) sehingga disebut botanical style. Mereka menggunakan teknik ecoprint pada kulit dikombinasikan dengan anyaman bambu khas dari desa Tigawasa sebagai pengembangan budaya lokal Bali. Ide ini diangkat dengan tujuan agar dapat  memanfaatkan sumber daya alam Indonesia dengan lebih baik dan keinginan mengembangkan anyaman bambu menjadi sebuah produk yang bermanfaat dan Inovatif yaitu Tas dan Dompet.

Selanjutnya, raihan medali perunggu diperoleh oleh siswa binaan I Wayan Madiya S.Pd.,M.Pd. yaitu Putu Rima Mariani dan Syaputri Yarti. Mereka menciptakan inovasi yang berjudul “Balinese Folklore Wear Edukasi Anak Usia Dini dengan Cara Trendy.” Ide ini dicetuskan karena dilihat dari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, yaitu ketidaktahuan anak usia dini terhadap budayanya sendiri seperti tertuang pada cerita rakyat Bali yang banyak memiliki nilai edukasi. Ide ini bertujuan mengenalkan anak usia dini terhadap cerita rakyat Bali. Selain itu, tujuan inovasi ini guna melestarikan cerita rakyat Bali dan membantu pemerintah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Bali. Inovasi ini hadir dalam bentuk desain melalui perantara baju, yang bertujuan untuk melekatkan suatu budaya tersebut pada anak. Inovasi ini berbasis digital sebab memiliki qr code yang dapat diakses melalui smartphone kapan saja dan di mana saja. Qr code ini berbentuk video edukasi cerita yang rakyat Bali yang menarik, mudah dipahami sehingga tidak memerlukan perantara orang sekitar dalam mengaksesnya.

Para peraih medali ini pun mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas bantuan khusunya pembina I Wayan Madiya S.Pd.,M.Pd. dan Kadek Yuli Artama, ST., M.Pd. yang telah banyak memimbing dari awal hingga puncak final perlombaan. “Kami mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholder SMAN Bali Mandara mulai dari Plt. Kepala Sekolah, Kasubag TU, Dewan Riset Sekolah (DRS) sampai Juru Masak (Pramusaji) karena sudah memberikan izin kepada anak-anak dan guru pembimbing untuk mengikuti lomba Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2022 dan ini adalah kemenangan kita bersama yaitu SMANBARA GREAT! Learn Today, Lead Tomorrow!” ungkap mereka. Selain pihak internal sekolah, pada kesempatan ini mereka juga ungkapkan ucapan terima kasih kepada para pihak luar yang telah banyak membantu misalnya atas support dari Ecoprint Bali, Bapak Arry Budiawan, S.E.