SMA Negeri Bali Mandara dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan internasional World Hindu Wisdom Meets (WHWM) oleh World Hindu Parisad (WHP) pada Jumat, 20 September 2019 di Hall Bali Academy. Kegiatan yang dilaksanakan berbentuk diskusi panel ini menghadirkan tokoh-tokoh besar Hindu yang ada di Indonesia dan luar negeri sebagai pembicara. Tokoh-tokoh tersebut, yaitu Dr. M Chandra Sagaran (Malaysia), Mohan Singh (India), Prof. Subash Candra Dash (India), Dr. Arya Wedakarna (Indonesia), Dato Pardip K. Kukreja (Malaysia), Dr. Tri Handoko Seto (Indonesia), Rajesh Kumar (Singapore), dan Popo Danes (Indonesia). Adapun tema yang diangkat panitia tahun ini adalah “Empowering Future Leader”: Membentuk dan Memperkuat Karater Pemimpin Masa Depan.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang hadir didampingi Ibu Putri Suastini Koster, dalam pidatonya menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan internasional yang dilaksanakan di Bali ini. Menurutnya pemilihan Bali sebagai tempat penyelenggaraan sudah tepat karena Bali satu-satunya di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. “Kita harus posisikan Hindu ini secara tepat, kita harus taat menjalankan kehiduan dengan tradisi, budaya, dan agama,” ungkapnya. Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan cukup banyak terutama masalah ideologi. “Bali harus dijaga dari tekanan yang menyerang Bali, ada tantangan besar dan harus dihadapi agar tidak tergerus dan terpinggirkan. Harus jaga kuat-kuat Bali ini agar eksistensi dan keberlanjutan umat Hindu bisa dijaga,” ungkapnya. Ditambahkan, implementasi Visi Pemerintah Provinsi Bali, “Nangun Sat Kerti Loka Bali” juga merupakan bagian dari memproteksi Bali.

Sementara itu, presiden World Hindu Parisad, I Made Mangku Pastika, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. Dalam kesempatan itu juga, ia banyak memberikan masukan kepada peserta yang hadir agar dapat memperkuat karakter hingga mampu menjadi seorang pemimpin masa depan. “Jangan malas berorganisasi. Karena dari sana membentuk karakter kita,” sarannya.

Di samping seminar, kegiatan yang berlangsung hingga sore hari itu juga diisi oleh pertunjukan meditasi tingkatan Yogic Flying oleh sepuluh siswa SMAN Bali Mandara. Dipandu oleh guru meditasi Bapak Hengky Gunawan, kesepuluh siswa tersebut mengawali dengan duduk bersila di depan panggung aula. Suasana mulai hening dan sepi, ratusan pasang mata pun mulai serius melihat ke depan ketika sepuluh siswa tersebut berhasil melaksanakan praktik meditasi tingkatan Yogic Flying.