Buleleng, 3 Desember 2025 — SMA Negeri Bali Mandara sukses menyelenggarakan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) Tahun 2025 di ruang TRRC sekolah, Rabu (3/12/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menilai kinerja kepala sekolah secara objektif, sebagai dasar pembinaan, penjaminan mutu pengelolaan sekolah, serta bahan pertimbangan pengembangan karier dan peningkatan akuntabilitas kepada publik.

Acara yang berlangsung lancar dan tertib ini diikuti oleh seluruh guru, perwakilan pegawai, dan perwakilan siswa, menunjukkan tingginya tingkat partisipasi dan komitmen seluruh warga sekolah terhadap proses evaluasi yang transparan dan akuntabel. Tim penilai yang ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali terdiri dari Made Saputra, S.Pd., M.Si. dan Ketut Widiawati, S.Pd., M.Pd., yang melakukan penilaian secara komprehensif melalui telaah dokumen, observasi langsung, dan wawancara terhadap guru, siswa, dan pegawai untuk mengkonfirmasi keakuratan dan konsistensi data.

Susunan acara dimulai pukul 08.00 Wita dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa yang dipimpin oleh Dewi Ayu Ria. Kepala SMAN Bali Mandara, Ni Made Sri Narawati, S.Pd., M.Pd., menyampaikan sambutan selamat datang dan menyampaikan komitmen sekolah dalam menjalankan tata kelola pendidikan yang berkualitas. Selanjutnya, tim penilai I, Ibu Ketut Widawati, S.Pd., M.Pd., memberikan sambutan sekaligus menjelaskan prosedur penilaian.

Sebagai bagian dari presentasi sekolah, video profil SMAN Bali Mandara diputar oleh tim ICT, diikuti oleh penyampaian profil sekolah oleh perwakilan siswa, Putra Putri Smanbara. Kepala sekolah kemudian mempresentasikan PPT Pengelolaan Sekolah secara detail, mencakup visi-misi, program kerja, pencapaian, dan tantangan yang dihadapi.

Untuk memberikan gambaran holistik, acara juga menghadirkan testimoni dari perwakilan orang tua, Bapak Nyonan Ariana, dan testimoni alumni, Wahyudi Prasankica, yang memberikan apresiasi atas kualitas pendidikan dan pengembangan karakter di SMAN Bali Mandara. Setelah sesi foto bersama, tim penilai memasuki sesi telaah dokumen intensif selama hampir dua jam, dengan wawancara terhadap guru.