Rabu, 28 Agustus 2019, menjadi hari yang penting bagi siswa-siswi baru SMA dan SMK Negeri Bali Mandara. Hari ini, 330 siswa dari keluarga miskin yang dinyatakan layak sebagai penerima bantuan pendidikan penuh di SMA dan SMK Negeri Bali Mandara dikukuhkan secara resmi. Kegiatan yang dilaksanakan secara bersamaan oleh dua sekolah tersebut diperuntukkan bagi 150 siswa baru dari SMA Negeri Bali Mandara dan 180 siswa dari SMK Negeri Bali Mandara.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu penting, seperti Konsulat Jendral India, Konsulat Jendral Jepang, Kepala UPTD BPTEKDIK Disdik Provinsi Bali, perwakilan Bupati/Walikota se-Bali, Presiden Word Hindu Parisadh, dan tamu undangan lainnya. Pengukuhan yang sedianya dilakukan oleh Gubernur Bali, harus diwakilkan kepada kepala UPTD BPTEKDIK Disdik Provinsi Bali karena Bapak Gubernur pada waktu yang bersamaan harus mendampingi Wakil Presiden RI membuka peringatan Harteknas di Denpasar. Kepala UPTD BPTEKDIK Disdik Provinsi Bali, Drs. I Nyoman Ratmaja, M.Pd., yang diserahi tugas untuk mengukuhkan peserta didik baru dalam pidatonya membacakan sambutan Gubernur Bali. Dalam sambutan yang dibacakan, Gubernur Bali menyampaikan bahwa masa depan pembangunan daerah Bali sangat tergantung oleh Sumber Daya Manusia karena keterbatasan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Banyak tantangan yang dihadapi dalam penanganannnya salah satunya karena adanya siswa miskin. Semua pihak perlu memberikan perhatian serius seperti pemberian kesempatan belajar, peningkatan kualitas proses belajar mengajar, serta pembentukan karakter. “Sekolah (SMA dan SMK) Bali Mandara kini menjadi milik rakyat Bali yang diperuntukkan bagi rakyat Bali dan demi masa depan Bali. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan memajukanknya,” ungkapnya.Dalam inaugurasi kali ini, kepala SMA Negeri Bali Mandara, Drs. I Nyoman Darta M.Pd., menyampaiakn bahwa salah satu tujuan inaugurasi ini adalah memberikan semangat dan motivasi kepada mereka bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk meraih sukses. Ia menginformasikan jumlah siswa yang diterima di SMA dan SMK Negeri Bali Mandara merupakan keseluruhan adalah siswa miskin yang tersebar dari seluruh kabupaten di Bali. Siswa baru tersebut berasal dari Kabupaten Buleleng 188 orang, Kabupaten Karangasem 47 orang, Kabupaten Tabanan 21 orang, Kabupaten Bangli 21 orang, Kabupaten Gianyar 14 orang, Kabupaten Jembrana 18 orang, Kota Madya Denpasar 10 orang, Kabupaten Badung 5 orang, dan Kabupaten Klungkung 6 orang. Didata dari segi pekerjaan orang tua, sebagai petani 133, buruh 113 orang, karyawan swasta 38 orang, almarhum 13 orang, sopir 4, pedagang 4, serabutan 13 orang, tukang bangunan 12 orang, dan lainnya. “Tugas kami di sinilah untuk mengubah mereka untuk bisa menatap masa depan yang cemerlang yang akan dilatih oleh bapak ibu guru dan pegawai kami yang dilandaskan oleh empat hal, yaitu ketulusan, keiklasan, cinta, dan kasih sayang,” ungkapnya.
Testimoni yang dibawakan oleh perwakilan siswa baru, mampu membuat suasana menjadi haru. Testimoni yang dibawakan siswa SMA dan SMK Negeri Bali Mandara ini mampu menyentuh perasaan hadirin hingga hampir seluruh penonton menangis. Misalnya, testimoni salah dari siswa SMA Negeri Bali Mandara yang menyampaikan perjalanan hidupnya yang ditinggalkan ibunya sejakkeciltanpa tau wajahnya, sampai menyaksikan sendiri bapaknya telah mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamarnya. Namun, kini ia telah memiliki tekad yang kuat untuk bangkit meraih sukses di sekolah ini.
Perasaan haru tergambar jelas di wajah peserta didik baru ketika acara terakhir berlangsung. Bagaimana tidak, acara ini diakhiri dengan langsung mencari ke orang tua mereka di tempat duduk dengan memberikan pelukan kasih sayang. Namun, sayangnya tak semua dari mereka masih memiliki orang tua kandung. Rasa bahagia dan tetesan air mata mewarnai acara penutupan Inaugurasi ini.