Sistem pemantauan gas beracun gunung berapi berbasis internet yang dekembangkan oleh siswa SMA Negeri Bali Mandara berhasil menduduki peringkat 1 pada gelaran lomba LKTI ELCCO (Elektrical and Computer Competition) tingkat nasional 2020 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Udayana, pada Minggu kemarin, (23/2). Tim yang terdiri atas Putu OKI Wiradita Aryawan, Putu Krisna Adi Putra, dan Luh Putu Putriasih ini mengakat karya yang berjudul “Volcom: Pengembangan Sistem Pemantau Gas Beracun Gunung Berapi Berbasis Internet of Things (iot) dan Transmisi Radio.”
Sebelumnya, karya ini telah berhasil menembus 10 besar melewati tahap seleksi Full Paper sekaligus menempatkan SMA Negeri Bali Mandara sebagai sekolah dengan tim terbanyak masuk finalis, yaitu 4 tim. Beberapa tim dari luar Provinsi Bali juga berhasil menembus tahap ini, yaitu satu tim masing-masing dari Sumatra Utara dan NTB. Selain meraih juara 1, salah satu tim SMA Negeri Bali Mandara yang terdiri atas Luh Gede Tiara, Luh Srimanik, dan Sri Rahayu berhasil memperoleh penghargaan Best Presentation lewat karya yang diangkat, “Inovasi ETSERAN (Electric Tile Solar Energy Rice Bran) Guna Mendukung SDG’s 2030 di Bidang Affordable dan Celan Energy.”
Raihan juara 1 ini pun mengulang sukses tahun sebelumnya pada gelaran tahun 2019, yang pada saat itu siswa SMA Negeri Bali Mandara mengembangakan sebuah alat yang dapat mendeteksi kapasitas sampah pada kontainer sampah.
Pembina tim yang meraih sukses tahun ini, I Wayan Madiya,S.Pd., M.Pd., mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan anak didiknya saat ini karena lomba yang diikuti memang sangat kompetitif. “Kompetisi sangat seru, dalam lomba teknologi elektronika ini pesaingnya beberapa dari luar Bali dan sisanya adalah sekolah kejuruan (SMK) yang pastinya bidang lomba yg diikuti tersebut sesuai dengan jurusan anak-anak SMK. Anak-anak kita bisa menampilkan kemampuan secara maksimal dan bersyukur dapat juara 1 dan best presentation,” ungkapnya di sekolah usai perlombaan.