SMA Negeri Bali Mandara (SMAN Bali Mandara) kembali menegaskan posisinya sebagai sekolah unggulan nasional dengan menjadi lokasi studi tiru bagi Kepala Sekolah Rakyat (Kepsek SR) dari berbagai daerah di Indonesia. Kunjungan kerja yang berlangsung di ruang TRRC SMAN Bali Mandara ini bertujuan mempelajari pengelolaan boarding school secara komprehensif, sebagai referensi bagi sekolah-sekolah yang baru merintis sistem asrama.
Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran bersama, para Kepsek SR yang hadir — termasuk Agus Ristant (SRMA 19 Bantul), Reti Sudarsih (SRMA 20 Sleman), Septhina Shinta Sari (SRMA 17 Surakarta), Andi Ernawati (SRMA 26 Makassar), Jefta Johannes Makikui (SRMA 44 Minahasa), Ratu Mulyanengsih (SRMA 10 Jakarta Selatan), Tintin Sri Suprihatin (SRMA 11 Bandung), M. Jufrianto (SRMA 27 Takalar), Abidin Mahifa (SRMA 28 Tidore Kepulauan), dan Arman Tirtajaya (SRMA 14 Bandung Barat) — menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami praktik terbaik pengelolaan asrama di SMAN Bali Mandara.
Kepala Sekolah, memaparkan secara terbuka sistem pendidikan, pembinaan karakter, manajemen konflik, serta kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan siswa secara holistik. Para Kepsek SR aktif bertanya, mencari detail mengenai kurikulum asrama, pengaturan waktu, hingga pendekatan psikologis dalam mendampingi siswa.
“Kami ingin melihat bagaimana siswa-siswi asrama di sini berinteraksi dan dikembangkan, sebagai referensi bagi sekolah kami yang baru merintis sistem asrama,” ujar salah satu Kepsek SR yang hadir.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tapi juga memperkuat jaringan pendidikan nasional. SMAN Bali Mandara, dengan pengalaman panjang dalam mengelola siswa asrama, menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas tidak hanya terjadi di kelas, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari di asrama — di mana disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan dibentuk secara alami.


