yupSiswa-siswi Angkatan ke-5 SMAN Bali Mandara, atau yang biasa disebut Spectaculer 5, menggelar acara Specta Show, yaitu pementasan drama kontemporer, musikalisasi puisi Bahasa Indonesia, dan musikalisasi puisi Bahasa Bali, Rabu (24/5/2017).

Kegiatan yang berlangsung di Aula SMAN Bali Mandara ini mementaskan masing-masing 4 judul untuk drama kontemporer, musikalisasi puisi Bahasa Indonesia, dan musikalisasi puisi Bahasa Bali. Ketua panita pementasan, I Gede Karsa mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang digelar di akhir tahun pelajaran oleh siswa kelas 11, guna melengkapi tugas kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Ini merupakan kegiatan tahunan, setiap angkatan harus menggarap acara semacam ini. Tema yang kami angkat kali ini yaitu “Panca Maha Plastik”. Ini berkaitan dengan lingkungan yang terdiri dari 5 unsur alam, seperti tanah, air, api, angin, dan ruang, dirusak oleh sampah plastik yang berperan besar pada kehidupan,” kata Karsa seusai pementasan berlangsung.

Acara ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta. Tamu yang hadir di antaranya siswa SMK N Bali Mandara, SMAN 1 Singaraja, SMAN 1 Kubutambahan, Komunitas Puntung Rokok, Teater Ilalang, Teater Kampus 1000 Jendela, Bu Sonia Piscayanti, dan Pak Ole. Dipersiapkan selama hampir 2 bulan lamanya, kerja keras mereka tidak sia-sia. Terlihat dari antusiasme penonton yang hadir hampir memenuhi Aula SMAN Bali Mandara.

“Pementasan tadi begitu luar biasa. Coba bayangkan jika tiap kelas di 3 angkatan memiliki pementasan seperti ini, berapa album yang bisa kita buat? Hanya perlu dipoles sedikit lagi,” komentar Bu Sonia Piscayanti di akhir pementasan.

Setiap kelas menampilkan drama dan musikalisasi puisi secara bergantian di atas panggung yang dibagi atas 2 bagian. Acara ini menggunakan properti yang terbuat dari barang bekas, seperti jembatan, kostum, dan ogoh ogoh. Semua properti tersebut mencirikan keempat kelas di angkatan kelima, seperti XI IPA1 (Sinter Class), XI IPA 2 (Gladiust Class), XI IPA 3 (Storm Class), dan XI IPS (Heroes Class). Disediakan juga photo booth dan doodle art bagi hadirin yang ingin mengambil foto.

Di akhir acara, para hadirin yang hadir disilakan mengisi kertas komentar, sebagai bahan evaluasi bagi pementasan selanjutnya. Sebagai kenang-kenangan, para penonton diberi sebuah bibit Pohon Intaran. Pohon Intaran merupakan pohon yang tidak butuh banyak perawatan, mampu tumbuh tinggi ke atas, namun tidak lupa bercabang ke samping. Ini memiliki makna kebaikan tidak perlu dicari karena akan datang dengan sendirinya, kita harus merindangkan sekitar, dan tidak egois dengan menjadi tinggi sendiri.

Sebelumnya juga digelar acara pementasan drama modern oleh angkatan keenam (Incredible 6), yang terdiri atas X IPA 1 (Pascal Class), X IPA 2 (TNT Class), X IPS 1 (Holosen Class), dan X IPS 2 (Heliost Class). Acara tersebut berlangsung pada Bulan April sampai Mei dengan tujuan yang sama.

“Selain untuk melengkapi tugas dan mengasah kemampuan para siswa, kegiatan semacam ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kekompakan di angkatan, maupun antar angkatan,” ungkap Pak Rio, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN Bali Mandara. “Harapan saya ke depannya bukan untuk mempersiapkan para siswa menjadi aktor, penulis naskah, sutradara, atau seniman, tapi agar mereka berproses dalam menyiapkan segala hal,” imbuhnya.(cak)